JAKARTA – Usaha keras tidak akan mengkhianati hasil. Ungkapan ini cocok untuk menggambarkan perjalanan seorang pemuda bernama Herman, yang berhasil terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) mewakili Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) periode 2024-2029.
Meski tergolong muda, Herman yang akrab disapa “Kemper” ini memiliki semangat besar untuk membawa aspirasi kaum milenial Kaltara ke parlemen. Pria berusia 41 tahun ini memiliki segudang pengalaman, mulai dari aktif di berbagai organisasi hingga merambah dunia usaha yang saat ini kian berkembang pesat di bawah pengelolaannya.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan ini menjadi salah satu keterwakilan pemuda yang berhasil menembus Gedung Nusantara sebagai anggota DPD RI. Pada Pemilu 2024 lalu, Herman mencatatkan pencapaian luar biasa dengan meraih suara tertinggi di Kaltara, yakni sebanyak 55.198 suara, mengungguli dua petahana sebelumnya.
Sebagai pendatang baru di DPD RI, Herman membuktikan bahwa usia muda bukanlah halangan untuk berkontribusi besar di parlemen. Dengan gaya yang sederhana dan sikap yang rendah hati, ia berkomitmen untuk memperjuangkan berbagai isu yang dihadapi masyarakat Kaltara, khususnya yang berdampak pada generasi muda.
“Saya berterima kasih kepada masyarakat Kaltara atas kepercayaan yang telah diberikan. Amanah ini akan saya jalankan sebaik-baiknya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, terutama generasi milenial yang membutuhkan perhatian khusus dalam kebijakan pemerintah,” ujar Herman saat dihubungi, Senin (30/09/2024).
Pelantikan anggota DPD RI periode 2024-2029 dijadwalkan akan berlangsung di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, pada Selasa (1/10/2024) pukul 10:00 WIB. Acara tersebut akan dihadiri oleh para pejabat negara, tokoh masyarakat, serta keluarga dari anggota DPD dan DPR RI yang akan resmi dilantik.
Dengan optimisme tinggi, Herman berharap keberadaannya di DPD RI dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan Kalimantan Utara, serta menjadi penyambung aspirasi generasi muda di daerah khususnya Kaltara untuk mendorong kebijakan yang lebih inklusif dan progresif di masa mendatang.
Tinggalkan Balasan